News Desa - Education First (EF) melansir penelitian yang menunjukan kemampuan Bahasa Inggris masyarakat Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam kurun enam tahun belakangan. Kemajuannya mengalahkan negara-negara Asia lainnya dan bahkan Prancis, Rusia, dan Brazil.
"Hal ini disebabkan oleh berkembangnya kelas menengah di Indonesia," kata Executive Vice President EF English First, Lars Berg, melalui keterangan resminya pada Jumat, 22 November 2013. Mereka, menurut Lars, mendalami bahasa Inggris untuk mencari penghidupan yang lebih layak.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh EF, indeks kemampuan berbahasa Inggris alias English Proficiency Index (EPI) masyarakat Indonesia meningkat sejak 2007. Saat itu Indonesia berada di peringkat ke-34 dari total 44 negara yang diteliti.
Namun pada tahun ini Indonesia sudah berada di posisi 25 dari total 60 negara yang dilibatkan dalam penelitian. Posisi ini memang masih kalah jika dibandingkan Malaysia atau Singapura yang menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua.
Hanya, Lars optimistis, Indonesia akan berkembang. Apa lagi jika melihat banyak perusahaan asing mengincar Indonesia untuk membangun pabrik atau berinvestasi. "Banyak kelas menengah akan tumbuh dan terpacu belajar bahasa Inggris," ujarnya.
Sayangnya, Lars prihatin karena pelajaran bahasa asing ini malah hilang dari kurikulum sekolah dasar nasional. Padahal negara-negara seperti India dan Vietnam juga sedang tumbuh ekonominya.
Sumber: Tempo.co
"Hal ini disebabkan oleh berkembangnya kelas menengah di Indonesia," kata Executive Vice President EF English First, Lars Berg, melalui keterangan resminya pada Jumat, 22 November 2013. Mereka, menurut Lars, mendalami bahasa Inggris untuk mencari penghidupan yang lebih layak.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh EF, indeks kemampuan berbahasa Inggris alias English Proficiency Index (EPI) masyarakat Indonesia meningkat sejak 2007. Saat itu Indonesia berada di peringkat ke-34 dari total 44 negara yang diteliti.
Namun pada tahun ini Indonesia sudah berada di posisi 25 dari total 60 negara yang dilibatkan dalam penelitian. Posisi ini memang masih kalah jika dibandingkan Malaysia atau Singapura yang menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua.
Hanya, Lars optimistis, Indonesia akan berkembang. Apa lagi jika melihat banyak perusahaan asing mengincar Indonesia untuk membangun pabrik atau berinvestasi. "Banyak kelas menengah akan tumbuh dan terpacu belajar bahasa Inggris," ujarnya.
Sayangnya, Lars prihatin karena pelajaran bahasa asing ini malah hilang dari kurikulum sekolah dasar nasional. Padahal negara-negara seperti India dan Vietnam juga sedang tumbuh ekonominya.
Sumber: Tempo.co
EmoticonEmoticon