Benda berwarna oranye yang berada di pinggir jalan ini, sekarang banyak yang tak terawat. Penuh dengan tempelan poster reklame beraneka ukuran. Padahal benda berwarna oranye ini pernah cukup populer.
Benda ini pun merupakan bagian dari sejarah komunikasi sosial di tanah air. Karena merupakan salah satu andalan terjalinnya komukasi sosial melalui surat beberapa tahun silam. Anak bersurat pada orang tuanya, cucu pada kakeknya, kekasih pada pujaan hatinya, biasanya menggunakan bis surat untuk memposkan surat.
Pada masa keemasannya, surat akan menunjukkan urgensi informasi yang disampaikan. Biasanya bila informasinya tidak mendesak dan penting orang menyampaikannnya lewat surat. Karena bila informasinya penting akan disampaikan lewat telegram.
Jaman dulu ada istilah sahabat pena yaitu orang yang cukup jauh dari tempat kita berada, sehingga untuk berkomunikasi kita selalu berkirim-kirim surat, tapi sekarang jaman sudah semakin maju, saling berkirim surat saat ini hampir tidak ada lagi kecuali surat-surat untuk instansi, perkantoran atau kuis-kuis yang sering di adakan di televisi.
Sekarang sahabat pena mungkin bisa di ubah menjadi sahabat dunia maya, yaa kita bisa menjalin persahabatan dengan seseorang lewat dunia maya, misal lewat jejaring sosial, blog atau media online lainnya.
Bagi anak-anak generasi TI bis surat menjadi benda yang asing. Sejarah sosial yang berada di balik bis surat belum banyak terungkap. Benda itu kini menjadi seperti tak bermakna apa-apa dalam sejarah sosial kita. Hanya sekedar onggokan benda berwarna oranye yang perannya makin mengecil dalam komunikasi sosial kita.
Keberadaan bis surat itu seperti digantikan oleh kios penjual pulsa. Orang tak lagi mencari toko yang menjual perangko saat hendak berkirim dan bertukar pesan, melainkan kios pulsa manakala ponselnya kehabisan pulsa. [Sumber:
![]() |
Images | Google Plus |
Pada masa keemasannya, surat akan menunjukkan urgensi informasi yang disampaikan. Biasanya bila informasinya tidak mendesak dan penting orang menyampaikannnya lewat surat. Karena bila informasinya penting akan disampaikan lewat telegram.
Jaman dulu ada istilah sahabat pena yaitu orang yang cukup jauh dari tempat kita berada, sehingga untuk berkomunikasi kita selalu berkirim-kirim surat, tapi sekarang jaman sudah semakin maju, saling berkirim surat saat ini hampir tidak ada lagi kecuali surat-surat untuk instansi, perkantoran atau kuis-kuis yang sering di adakan di televisi.
Sekarang sahabat pena mungkin bisa di ubah menjadi sahabat dunia maya, yaa kita bisa menjalin persahabatan dengan seseorang lewat dunia maya, misal lewat jejaring sosial, blog atau media online lainnya.
Bagi anak-anak generasi TI bis surat menjadi benda yang asing. Sejarah sosial yang berada di balik bis surat belum banyak terungkap. Benda itu kini menjadi seperti tak bermakna apa-apa dalam sejarah sosial kita. Hanya sekedar onggokan benda berwarna oranye yang perannya makin mengecil dalam komunikasi sosial kita.
Keberadaan bis surat itu seperti digantikan oleh kios penjual pulsa. Orang tak lagi mencari toko yang menjual perangko saat hendak berkirim dan bertukar pesan, melainkan kios pulsa manakala ponselnya kehabisan pulsa. [Sumber:
EmoticonEmoticon