Sudah tidak terhitung lagi upaya, tenaga, pikiran dan biaya yang telah dihabiskan untuk melakukan penelitian, percobaan sampai dengan gerakan masal pengendalian tikus tetapi permasalahan dengan hama tikus seolah tidak pernah berkurang.
Sudah banyak teknologi ataupun metoda yang diklaim mampu mengendalikan populasi tikus tetapi hampir semua tidak berlanjut di tingkat petani.Petani dengan segala keterbatasannya tetap memilih caranya sendiri yang sudah berjalan turun temurun dan dianggap cukup memadai yaitu menentukan waktu tanam terbaik untuk mengurangi kehilangan hasil akibat serangan tikus.
Tidak banyak yang mempermasalahkan bagaimana petani masih terus menanam padi di musim kemarau dibawah ancaman kerusakan tanaman oleh hama tikus, pasti ada sesuatu kelebihan dengan cara-cara yang dilakukan petani. Meskipun cara lokal bisa dikatakan efektif, tetapi cara yang digunakan petani tersebut memiliki "kelemahan dan keuntungan".
Kelemahannya antara lain terjadinya penundaan tanam sampai waktu tertentu akan menghadapi resiko lain pada saat tanaman memasuki fase keluar malai sampai menjelang panen diantaranya yaitu; kemungkinan kekurangan air irigasi, serangan oleh tikus anakan dan terjadi akumulasi walang sangit.
Adapun keuntungan pemberian umpan non racun sebagai upaya pengendalian tikus antara lain; mudah, murah, bisa dilakukan semua orang bahkan anak kecil, aman, ramah lingkungan, tidak memerlukan alat khusus, dan tidak tergantung produk pabrik. (*)
EmoticonEmoticon