24 Apr 2013

Manta Petani Ganja Binaan BNNP Aceh, Panen Pisang


SEJUMLAH Sejumlah mantan petani ganja yang bermukim di Gampong Tanjung Beuridi, Darussalam dan Pulo Harapan, Kecamatan Peusangan, Bireuen, Senin (22/4/2013) melakukan panen perdana tujuh hektar tanaman pisang di bekas lahan ganja tersebut.

Panen perdana ini merupakan Program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh. Kepala BNNP Aceh, Drs. H. Saidan Nafi, SH. M.Hum menyebutkan, panen perdana pisang sebagai tanaman tumpang sari dari tamanan karet.

Program Alternatif Development Perdesaan dalam rangka alih fungsi lahan ganja. Program ini. Acara panen perdana tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Bireuen Ir H Mukhtar Abda, Msi dan pemkab Bireuen.

Sebelum panen perdana pisang diawali peusijuk oleh imam Mesjid  Babul Falah Tanjong Beuridi Tgk Mudasir dan juga Muspika Peusangan Selatan. Wakil Bupati Bireuen Ir. H.Mukhtar Abda, MSi, dinas pertanian dan dinas perkebunan siap membantu dan bekerjasama dengan BNNP Aceh untuk keberlanjutan program pemberdayaan ekonomi masyarakat ini.

Kabid Pemberdayaan Masyarakat BNNP Aceh, Sulaiman, S.Sos, M.Kes mengatakan melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat itu, 25 petani di tiga desa kawasan pedalaman dibantu land clearing, bibit karet dan pupuk. Ke-25 petani tersebut berasal dari Desa Pulo Harapan, Tanjong Beuridi dan Darussalam, Kecamatan Peusangan Selatan.

“Bagi petani yang menanam karet turut dibantu bibit pisang sebagai tanaman tumpang sari. Yang sudah dapat dipetik hasilnya adalah pisang, sementara tanaman karet tumbuh subur. Tanaman karet dan pisang ditanami di tanah milik petani yang menjadi penerima program,”binaan ADP.


Menanam Ganja, Tidak Pernah Menjadi Petani Kaya..!

Masyarakat dikawasan pelaksanaan Program Alternatif Developmen Perdesaan menyebutkan bahwa mereka selama ini telah diperalat, untuk kepentingan sekelompok orang. Sementara masyarakat sendiri tidak menyadari kalau ganja itu merupakan tanaman terlarang dan berbahaya bagi kehidupan Bangsa dan Negara. Faktanya dengan menanam ganja tidak pernah menjadikan petani kaya dan sejahtera.
Pada umunya mantan penanaman ganja mengatakan bahwa mereka benar-benar diperalat oleh para bandar Narkoba, dan yang untung hanya mereka saja. Alhamdulillah, sekarang para petani/masyarakat di kawasan ini sudah tidak lagi menanam ganja. Kami sangat bersyukur kepada Allah SWT dan berterimakasih kepada BNN Provinsi Aceh.

Dengan adanya Program Alternative Development Perdesaa (ADP) telah merubah pola hidup dan cara mencari nafkah bagi keluarga kami. Masyarakat berharap dengan adanya program ADP dapat menghapus sejarah hitam gampong mereka menjadi gampong bersih dari penanaman ganja.

Salah seorang anggota kelompok tani binaan menyebutkan, ketika masih menanam ganja hidupnya tidak teratur, hidupnya tidak menentu, hidup tidak tenang, selalu merasa was-was dikejar aparat penegak hukum, dirinya selalu curiga terhadap setiap orang baru yang datang ke gampong mereka. Sekarang, alhamdulillah, setelah ikut kegiatan Alternative Development Perdesaan  dari BNN Provinsi Aceh, kondisi tersebut telah berubah, hidup kami sudah mulai tenang dan nyaman. (Sumadi Arsyah/Media Anak Desa)

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon