SEJUMLAH Sejumlah
mantan petani ganja yang bermukim di Gampong Tanjung Beuridi, Darussalam dan
Pulo Harapan, Kecamatan Peusangan, Bireuen, Senin (22/4/2013) melakukan panen
perdana tujuh hektar tanaman pisang di bekas lahan ganja tersebut.
Panen
perdana ini merupakan Program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilaksanakan
oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh. Kepala BNNP Aceh, Drs. H. Saidan Nafi, SH. M.Hum menyebutkan, panen perdana pisang sebagai tanaman tumpang sari dari
tamanan karet.
Program Alternatif Development Perdesaan dalam rangka
alih fungsi lahan ganja. Program ini. Acara panen perdana tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Bireuen Ir H
Mukhtar Abda, Msi dan pemkab Bireuen.
Sebelum panen perdana pisang diawali peusijuk oleh imam
Mesjid Babul Falah Tanjong Beuridi Tgk
Mudasir dan juga Muspika Peusangan Selatan. Wakil Bupati Bireuen Ir. H.Mukhtar
Abda, MSi, dinas pertanian dan dinas perkebunan siap membantu dan bekerjasama
dengan BNNP Aceh untuk keberlanjutan program pemberdayaan ekonomi masyarakat
ini.
Kabid Pemberdayaan Masyarakat BNNP Aceh, Sulaiman, S.Sos, M.Kes mengatakan
melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat itu, 25 petani di tiga desa
kawasan pedalaman dibantu land clearing, bibit karet dan pupuk.
Ke-25 petani tersebut berasal dari Desa Pulo Harapan, Tanjong Beuridi dan
Darussalam, Kecamatan Peusangan Selatan.
“Bagi petani yang menanam karet turut dibantu bibit pisang
sebagai tanaman tumpang sari. Yang sudah dapat dipetik hasilnya adalah pisang,
sementara tanaman karet tumbuh subur. Tanaman karet dan pisang ditanami di
tanah milik petani yang menjadi penerima program,”binaan ADP.
Menanam Ganja, Tidak Pernah Menjadi Petani Kaya..!
Masyarakat
dikawasan pelaksanaan Program Alternatif
Developmen Perdesaan menyebutkan bahwa mereka selama ini telah diperalat,
untuk kepentingan sekelompok orang. Sementara masyarakat sendiri tidak
menyadari kalau ganja itu merupakan tanaman terlarang dan berbahaya bagi
kehidupan Bangsa dan Negara. Faktanya dengan menanam ganja tidak pernah menjadikan
petani kaya dan sejahtera.
Pada
umunya mantan penanaman ganja mengatakan bahwa mereka benar-benar diperalat
oleh para bandar Narkoba, dan yang untung hanya mereka saja. Alhamdulillah,
sekarang para petani/masyarakat di kawasan ini sudah tidak lagi menanam ganja.
Kami sangat bersyukur kepada Allah SWT dan berterimakasih kepada BNN Provinsi
Aceh.
Dengan
adanya Program Alternative Development Perdesaa (ADP) telah merubah
pola hidup dan cara mencari nafkah bagi keluarga kami. Masyarakat berharap
dengan adanya program ADP dapat menghapus sejarah hitam gampong mereka menjadi
gampong bersih dari penanaman ganja.
Salah
seorang anggota kelompok tani binaan menyebutkan, ketika masih menanam ganja hidupnya
tidak teratur, hidupnya tidak menentu, hidup tidak tenang, selalu merasa
was-was dikejar aparat penegak hukum, dirinya selalu curiga terhadap setiap
orang baru yang datang ke gampong mereka. Sekarang, alhamdulillah, setelah ikut
kegiatan Alternative Development Perdesaan dari BNN Provinsi
Aceh, kondisi tersebut telah berubah, hidup kami sudah mulai tenang dan nyaman.
(Sumadi Arsyah/Media Anak Desa)
EmoticonEmoticon