Oleh Teuku Dadek
-
Banyak pihak bertanya kapan tepatnya Kota Meulaboh lahir atau kapan Kabupaten Aceh Barat lahir? Pertanyaan ini muncul berkenaan dengan adanya perayaan kabupaten tetangga yang mengundang pejabat Aceh Barat dalam perayaan tersebut, sehingga ada hasrat agar Kabupaten Aceh Barat sebagai induk dari Kabupaten tetangga pun mestinya memiliki hari jadi. Ddemikian juga dengan Kota Meulaboh. Tentunya, tidak mudah menentukan sepihak apalagi secara pribadi untuk menentukan saat kelahiran Meulaboh dan Aceh Barat. Perlu langkah dan kriteria yang harus dibahas dan dimusyawarahkan bersama.
Hari kelahiran Meulaboh tentunya sangat berbeda dengan hari kelahiran Aceh Barat. Kelahiran kedua obyek itu hanya dapat kita pisahkan dengan cara: Meulaboh jauh-jauh hari sudah ada dibandingkan dengan Aceh Barat.
Menelusuri kelahiran kedua obyek tersebut tentunya memiliki pendekatan yang agak berbeda, Meulaboh harus dengan pendekatan sejarah murni, sedangkan Aceh Barat disamping pendekatan sejarah, juga harus ditinjau secara yuridis.
Disamping itu perlu didefinisikan pengertian Meulaboh dan Aceh Barat. Untuk itu saya coba mendefinisikan kedua istilah tersebut. Pertama, Meulaboh adalah sebuah tempat yang terletak di semenanjung pantai barat yang oleh masyarakat disebut dengan Meulaboh, yang terdiri atas beberapa gampong sekarang ini. Meulaboh berarti wilayah yang meliputi seluruh wilayah Johan Pahlawan, sebagian Kaway XVI sampai Desa Marek, sebagian Samatiga sampai ke Desa Suak Timah dan sebagian Kecamatan Meureubo yang meliputi kemukiman Meureubo. Kedua, Aceh Barat adalah sebuah daerah di pantai barat Aceh yang memiliki pemerintah sendiri, baik masa kolonial maupun masa merdeka.
Dalam tulisan ini lingkup pembahasannya adalah Hari Jadi Meulaboh, sebab penentuan hari jadi ini yang sangat penting untuk menemukan hari jadi Aceh Barat.
Sejarah Meulaboh
Sebuah Peta Kerajaan Aceh menurut Belliau (1621) sudah tertera nama labo setelah Kerajaan Daya. Dengan demikian, Meulaboh sudah tercatat sejak tahun 1621 atau Abad XVI. Namun, saya mengira umur Meulaboh lebih dari itu, terutama sebagai daerah pelabuhan di pantai barat Aceh. Dengan berpegang kepada angka 1621, minimal umur Kota Meulaboh sudah mncapai 392 Tahun.
Meulaboh—salah satu kota—bukan kota dalam pengertian Kota Banda Aceh—yang paling tua di belahan Aceh bagian Barat dan Selatan. Menurut HM.Zainuddin dalam bukunya Tarih Atjeh dan Nusantara, Meulaboh dulu dikenal sebagai Negeri Pasir Karam. Nama tersebut kemungkinan ada kaitannya dengan sejarah terjadinya tsunami di Kota Meulaboh pada masa lalu, yang pada 26 Desember 2004 terjadi kembali. Dengan memperhatikan nama tersebut, tentunya belum tepat ketika nama Pasir Karam menjadi dasar perhitungan Kota Meulaboh.
Hasil penelitian sementara, memang menunjukan bahwa Meulaboh bukan hanya sekali dilanda tsunami. Dalam sebuah laporan riset Coastal Progradation Patterns As A Potential Tool Inseismic Hazard Assessment oleh Katrin Monecke, Wellesley College, Usa, Willi Finger, Swiss Agency For Development And Cooperation, Switzerland David Klarer, Old Woman Creek National Estuarine Research, Huron, Ohio, Widjo Kongko, BPPT, Coastal Dynamic Research Institute, Yogyakarta, dan lembaga-lembaga lain, menyebutkan bahwa tsunami pernah terjadi beberapa kali di Meulaboh.
Jika dihitung saat naik tahtanya Sultan Saidil Mukamil (1588-1604), catatan sejarah menunjukan bahwa Meulaboh sudah ada sejak sultan tersebut berkuasa, yang kemudian masa itu masih bernama Pasi Karam. Pada masa Kerajaan Aceh diperintah oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636), demikian HM. Zainuddin, negeri itu ikut jadi perhatian. Jika ditilik dari sejarah ini, maka Meulaboh sudah berumur 425 tahun.
Menurut T Tjut Yatim (15 Februari 2011), salah seorang sumber sejarah di Aceh Barat, penamaan Pasir Karam menjadi Meulaboh terjadi pada masa Sultan Iskandar Muda ketika dia belum menjadi sultan. Sebelum ditabalkan menjadi sultan, dia melakukan banyak lawatan, sampai ke Ribee di Bengkulu. Sebelum ke Ribee, dia singgah di Pasi Karam, dan saat dilantik menjadi sultan dia teringat dengan Pasi Karam. Dia pun menanyakan kepada bawahan, “Diphat tanyoe meulaboh di barat uronyan?” Sejak saat itu diduga Pasi Karam berubah nama menjadi Meulaboh.
Untuk mengetahui tanggal penobatan Sultan Iskandar Muda, maka perlu diketahui dulu bagaimana cara Sultan Iskandar mendapatkan tahta. Menurut Beaulieu, beginilah cara Iskandar Muda memaksakan kekuasaannya. Mula-mula ia bertengkar dengan sultan muda dan mencari perlindungan pada gubernur Pidir. Lalu, gubernur itu dihasutnya sampai memberontak dan menyerbu ibu kota dengan memimpin tentera pemberontak. Tetapi, pamannya di Aceh bereaksi sebelum terlambat, menyambutnya, mengalahkan pasukan-pasukannya dengan seru dan menawannya. Iskandar Muda kemudian dibawa kembali ke Aceh dengan kaki dirantai. Maka bangsa Portugis yang pasti telah mendapat kabar tentang perang saudara itu, menyiapkan armada, berlayar ke Aceh, membuang sauh di pelabuhannya dan melancarkan serangan. Saatnya situasi genting. Si paman kemudian mengetahui kepandaian keponakannya di bidang mihter, mengeluarkannya dari penjara dan memberinya kedudukan sebagai panglima. Iskandar bertindak dengan berani dan memukul mundur musuh yang sudah mendarat. Malam itu juga si paman kebetulan meninggal, suatu kebetulan yang meresahkan. Naiklah Iskandar Muda sebagai sultan menggantikan pamannya.
Akan tetapi, tanggal penobatan Iskandar Muda yang tepat menimbulkan kesulitan. Menurut sumber-sumber Eropa, serbuan Don Martin Affonso yang sial atas Aceh terjadi pada tanggal 29 Juni 1606, seperti ditulis Antoni Reid. Saat itulah sultan dilantik. Sedangkan menurut Bustan us-Salatin, Iskandar dinyatakan sultan saat dinobatkan pada 6 Zulhijah 1015 H atau bertepatan dengan hari Raboe 3 April 1607. Tanggal yang belakangan inilah yang secara tradisional diterima oleh para pengarang, dan Antoni Reid juga membenarkan tanggal ini.
Dengan demikian, penamaan Kota Meulaboh lebih bermakna sebagai tempat dimana pukat dapat dilaboh di kedua sisi kirinya. Berpijak kepada masa ini, maka umur Meulaboh sudah mencapai usia 406 tahun.
Namun, kesimpulan yang saya sampaikan di atas perlu dilakukan kajian ulang mengingat penetapan hari jadi sebuah daerah harus dilakukan dengan mekanisme sebuah aturan perundang-undangan. Artinya, perlu dikonsultasikan secara akademis, diuji publikkan serta dikonsultasikan secara politis dengan DPRK untuk mendapatkan sebuah kesepakatan yang kuat, baik secara yuridis, sosiologis, serta filosofis. Kesimpulannya, Meulaboh sudah berumur 406 tahun ketika kata Pasir Karam berganti menjadi Meulaboh saat dilantiknya Sultan Iskandar Muda.
* Penulis adalah Ketua Dewan Kesenian Aceh Barat
Sumber: Serambi Indonesia, 26 April 2013
-
Banyak pihak bertanya kapan tepatnya Kota Meulaboh lahir atau kapan Kabupaten Aceh Barat lahir? Pertanyaan ini muncul berkenaan dengan adanya perayaan kabupaten tetangga yang mengundang pejabat Aceh Barat dalam perayaan tersebut, sehingga ada hasrat agar Kabupaten Aceh Barat sebagai induk dari Kabupaten tetangga pun mestinya memiliki hari jadi. Ddemikian juga dengan Kota Meulaboh. Tentunya, tidak mudah menentukan sepihak apalagi secara pribadi untuk menentukan saat kelahiran Meulaboh dan Aceh Barat. Perlu langkah dan kriteria yang harus dibahas dan dimusyawarahkan bersama.
Hari kelahiran Meulaboh tentunya sangat berbeda dengan hari kelahiran Aceh Barat. Kelahiran kedua obyek itu hanya dapat kita pisahkan dengan cara: Meulaboh jauh-jauh hari sudah ada dibandingkan dengan Aceh Barat.
Menelusuri kelahiran kedua obyek tersebut tentunya memiliki pendekatan yang agak berbeda, Meulaboh harus dengan pendekatan sejarah murni, sedangkan Aceh Barat disamping pendekatan sejarah, juga harus ditinjau secara yuridis.
Disamping itu perlu didefinisikan pengertian Meulaboh dan Aceh Barat. Untuk itu saya coba mendefinisikan kedua istilah tersebut. Pertama, Meulaboh adalah sebuah tempat yang terletak di semenanjung pantai barat yang oleh masyarakat disebut dengan Meulaboh, yang terdiri atas beberapa gampong sekarang ini. Meulaboh berarti wilayah yang meliputi seluruh wilayah Johan Pahlawan, sebagian Kaway XVI sampai Desa Marek, sebagian Samatiga sampai ke Desa Suak Timah dan sebagian Kecamatan Meureubo yang meliputi kemukiman Meureubo. Kedua, Aceh Barat adalah sebuah daerah di pantai barat Aceh yang memiliki pemerintah sendiri, baik masa kolonial maupun masa merdeka.
Dalam tulisan ini lingkup pembahasannya adalah Hari Jadi Meulaboh, sebab penentuan hari jadi ini yang sangat penting untuk menemukan hari jadi Aceh Barat.
Sejarah Meulaboh
Sebuah Peta Kerajaan Aceh menurut Belliau (1621) sudah tertera nama labo setelah Kerajaan Daya. Dengan demikian, Meulaboh sudah tercatat sejak tahun 1621 atau Abad XVI. Namun, saya mengira umur Meulaboh lebih dari itu, terutama sebagai daerah pelabuhan di pantai barat Aceh. Dengan berpegang kepada angka 1621, minimal umur Kota Meulaboh sudah mncapai 392 Tahun.
Meulaboh—salah satu kota—bukan kota dalam pengertian Kota Banda Aceh—yang paling tua di belahan Aceh bagian Barat dan Selatan. Menurut HM.Zainuddin dalam bukunya Tarih Atjeh dan Nusantara, Meulaboh dulu dikenal sebagai Negeri Pasir Karam. Nama tersebut kemungkinan ada kaitannya dengan sejarah terjadinya tsunami di Kota Meulaboh pada masa lalu, yang pada 26 Desember 2004 terjadi kembali. Dengan memperhatikan nama tersebut, tentunya belum tepat ketika nama Pasir Karam menjadi dasar perhitungan Kota Meulaboh.
Hasil penelitian sementara, memang menunjukan bahwa Meulaboh bukan hanya sekali dilanda tsunami. Dalam sebuah laporan riset Coastal Progradation Patterns As A Potential Tool Inseismic Hazard Assessment oleh Katrin Monecke, Wellesley College, Usa, Willi Finger, Swiss Agency For Development And Cooperation, Switzerland David Klarer, Old Woman Creek National Estuarine Research, Huron, Ohio, Widjo Kongko, BPPT, Coastal Dynamic Research Institute, Yogyakarta, dan lembaga-lembaga lain, menyebutkan bahwa tsunami pernah terjadi beberapa kali di Meulaboh.
Jika dihitung saat naik tahtanya Sultan Saidil Mukamil (1588-1604), catatan sejarah menunjukan bahwa Meulaboh sudah ada sejak sultan tersebut berkuasa, yang kemudian masa itu masih bernama Pasi Karam. Pada masa Kerajaan Aceh diperintah oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636), demikian HM. Zainuddin, negeri itu ikut jadi perhatian. Jika ditilik dari sejarah ini, maka Meulaboh sudah berumur 425 tahun.
Menurut T Tjut Yatim (15 Februari 2011), salah seorang sumber sejarah di Aceh Barat, penamaan Pasir Karam menjadi Meulaboh terjadi pada masa Sultan Iskandar Muda ketika dia belum menjadi sultan. Sebelum ditabalkan menjadi sultan, dia melakukan banyak lawatan, sampai ke Ribee di Bengkulu. Sebelum ke Ribee, dia singgah di Pasi Karam, dan saat dilantik menjadi sultan dia teringat dengan Pasi Karam. Dia pun menanyakan kepada bawahan, “Diphat tanyoe meulaboh di barat uronyan?” Sejak saat itu diduga Pasi Karam berubah nama menjadi Meulaboh.
Untuk mengetahui tanggal penobatan Sultan Iskandar Muda, maka perlu diketahui dulu bagaimana cara Sultan Iskandar mendapatkan tahta. Menurut Beaulieu, beginilah cara Iskandar Muda memaksakan kekuasaannya. Mula-mula ia bertengkar dengan sultan muda dan mencari perlindungan pada gubernur Pidir. Lalu, gubernur itu dihasutnya sampai memberontak dan menyerbu ibu kota dengan memimpin tentera pemberontak. Tetapi, pamannya di Aceh bereaksi sebelum terlambat, menyambutnya, mengalahkan pasukan-pasukannya dengan seru dan menawannya. Iskandar Muda kemudian dibawa kembali ke Aceh dengan kaki dirantai. Maka bangsa Portugis yang pasti telah mendapat kabar tentang perang saudara itu, menyiapkan armada, berlayar ke Aceh, membuang sauh di pelabuhannya dan melancarkan serangan. Saatnya situasi genting. Si paman kemudian mengetahui kepandaian keponakannya di bidang mihter, mengeluarkannya dari penjara dan memberinya kedudukan sebagai panglima. Iskandar bertindak dengan berani dan memukul mundur musuh yang sudah mendarat. Malam itu juga si paman kebetulan meninggal, suatu kebetulan yang meresahkan. Naiklah Iskandar Muda sebagai sultan menggantikan pamannya.
Akan tetapi, tanggal penobatan Iskandar Muda yang tepat menimbulkan kesulitan. Menurut sumber-sumber Eropa, serbuan Don Martin Affonso yang sial atas Aceh terjadi pada tanggal 29 Juni 1606, seperti ditulis Antoni Reid. Saat itulah sultan dilantik. Sedangkan menurut Bustan us-Salatin, Iskandar dinyatakan sultan saat dinobatkan pada 6 Zulhijah 1015 H atau bertepatan dengan hari Raboe 3 April 1607. Tanggal yang belakangan inilah yang secara tradisional diterima oleh para pengarang, dan Antoni Reid juga membenarkan tanggal ini.
Dengan demikian, penamaan Kota Meulaboh lebih bermakna sebagai tempat dimana pukat dapat dilaboh di kedua sisi kirinya. Berpijak kepada masa ini, maka umur Meulaboh sudah mencapai usia 406 tahun.
Namun, kesimpulan yang saya sampaikan di atas perlu dilakukan kajian ulang mengingat penetapan hari jadi sebuah daerah harus dilakukan dengan mekanisme sebuah aturan perundang-undangan. Artinya, perlu dikonsultasikan secara akademis, diuji publikkan serta dikonsultasikan secara politis dengan DPRK untuk mendapatkan sebuah kesepakatan yang kuat, baik secara yuridis, sosiologis, serta filosofis. Kesimpulannya, Meulaboh sudah berumur 406 tahun ketika kata Pasir Karam berganti menjadi Meulaboh saat dilantiknya Sultan Iskandar Muda.
* Penulis adalah Ketua Dewan Kesenian Aceh Barat
Sumber: Serambi Indonesia, 26 April 2013
EmoticonEmoticon