KETUA Mitra Sejati Perempuan Indonesia (MiSPI) Aceh, Syarifah Rahmatillah meminta semua pihak, terutama partai politik, untuk memberikan perhatian lebih terhadap kaum perempuan. Parpol bersama pihak-pihak lain harus melindungi dan mendorong caleg perempuan untuk terus maju. Sehingga caleg perempuan tidak merasa sendiri karena dilindungi oleh partai yang menaunginya.
“Orang-orang yang mengancam tidak memiliki kemampuan lain, selain melakukan ancaman. Maka para caleg perempuan harus bertahan, jika mundur maka akan semakin melemahkan posisi perempuan dalam demokrasi. Partai harus melindungi caleg perempuannya,” ujar Syarifah ketika dihubungi Serambi, Kamis (25/4). Ia dimintai komentarnya terkait ancaman dan teror yang dialami oleh caleg perempuan di Aceh Besar seperti diberitakan kemarin.
Syarifah berpendapat, caleg perempuan memang mudah menjadi sasaran ancaman karena ada anggapan perempuan lemah dan tidak memiliki backing yang kuat. “Bisa jadi juga hal ini merupakan cara untuk menggugurkan sebuah partai melalui caleg perempuan,” ujarnya.
Syarifah mengatakan, selama ini regulasi dari pemerintah sudah maksimal untuk menempatkan perempuan dalam ranah politik yang didominasi kaum lelaki. Maka harus diapresiasi ketika perempuan masuk ke ranah politik. Karenanya, ini harus mendapat dukungan dari semua pihak.
Menurut Syarifah, teror terhadap caleg perempuan ini bisa diantisipasi dengan mendorong semua pihak, terutama aparat keamanan untuk lebih serius melihat masalah ini sebagai ancaman fisik maupun nonfisik. “Jika perlu ada pernyataan atau kesepakatan bersama dari penyelenggara dan peserta pemilu untuk memberi perlindungan kepada para caleg. Kemudian masing-masing partai tidak melakukan ancaman-ancaman ke pihak lain,” demikian Ketua MiSPI Aceh, Syarifah Rahmatillah.(hs)
Sumber: Serambi Indonesia
EmoticonEmoticon