4 Mei 2013

Martin Hutabarat: Samakan dengan Aceh, Jangan Tembaki Lagi Rakyat Papua Kalau Kibarkan Bendera OPM

RMOL. Kesepakatan Pemerintah Pusat melalui Mendagri dengan Pemerintah Provinsi Aceh kemarin yang memperbolehkan bendera mirip milik Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dijadikan sebagai bendera resmi Aceh pantas diapresiasi. 

"Namun sekaligus juga kita minta agar Pemerintah Pusat jangan diskriminatif terhadap rakyat Papua," ujar politikus senior Partai Gerindra Martin Hutabarat pagi ini (Sabtu, 4/5).

Selama ini, dia menjelaskan, sudah banyak orang di Papua yang ditembak mati oleh aparat karena diketahui ikut mengibarkan bendera Bintang Kejora, bendera separatis Organisasi Papua Merdeka. 

"Sampai sekarang praktek penembakan itu masih terus berlangsung. Meskipun bendera-bendera itu dikibarkan hanya di tengah-tengah hutan, yang belum tentu ada melihatnya," ungkapnya.

Karena itu, anggota Komisi  III DPR ini meminta rakyat Papua tidak lagi ditembaki kalau mengibarkan bendera Bintang Kejora.

"Tidak perlu setiap aksi pengibaran bendera Bintang Kejora di Papua lantas ditembaki seperti yang selama ini terjadi. Telah banyak orang tewas akibat penembakan aparat. Anak-anak muda yang sekedar ikut-ikutan pun ikut ditembaki," tegasnya.

Dia mengungkapkan itu karena prinsip keadilan perlu ditunjukkan oleh Pemerintah Pusat pada rakyat Papua. Pasalnya, pada saat bersamaan, pemerintah membolehkan bendera mirip milik GAM berkibar di Aceh.

"Sehingga praktik-praktek ketidakadilan seperti di atas perlu segera dihilangkan, yang selama ini ikut menyuburkan benih-benih ketidakpuasan anak-anak muda di Papua terhadap Pemerintah," tandasnya. [zul]

Sumber:Rakyat Merdeka Online

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon