![]() |
Imange/harleyradioshow.com |
Meski banyaknya personil keamanan yang bejaga di museum itu, tetap saja masih kecolongan oleh ulah pelaku pencurian. Terlebih Intan mengatakan, menurut laporan yang ia dapat ketika mendengar kabar hilangnya 4 benda bersejarah di museum itu, tidak ada satu personil keamanan pun yang berjaga.
"Satpam ketika itu saat pergantian shift jadi semua satpam itu ada di bawah. Padahal SOP-nya harus ada yang menjaga di ruang itu setiap harinya," ujar Intan.
Guna mengusut kasus hilang benda peninggalan Mataram kuno dan Majapahit itu, pihak Museum Nasional sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Lebih lanjut Intan mengaku tidak akan menutup-nutupi kasus tersebut hingga selesai.
Sebelumnya sebanyak empat benda bersejarah berlapis emas hilang di Museum Nasional. Kejadian terjadi pada pukul 09.10 WIB 11 September 2013, di ruang Emas Arkeologi Gedung A lantai 2 Museum Nasional.
Empat barang yang hilang tersebut, yakni Lempengan Naga (berbentuk serpihan terbuat dari emas), Lempengan Bulan Sabit Beraksana (berbentuk serpihan terbuat dari emas), Cepuk (berbentuk serpihan terbuat dari emas), Lempengan Harihara (berbentuk serpihan terbuat dari emas).
Sumber: Seruu.com Berita desa, media desa, koran desa, sistem ekonomi indonesia, sistem politik indonesia, budaya indonesia, suku aceh, suku-suku di indonesia, foto desa, wisata desa, industri desa, mesin pertanian, sejarah aceh, UU Pemerintah Aceh, wisata sabang, kerajaan pase, sejarah aceh, sistem penerimaan cpns, potensi desa
EmoticonEmoticon