11 Okt 2013

Perjuangan Ibu Guru Terpaksa Menggendong Anaknya yang Lumpuh ketika Mengajar

Hati siapa tidak akan tersentuh ketika melihat perjuangan wanita ini. Kondisi yang cukup memprihatinkan dialami seorang guru honorer di Grobogan,Jawa Tengah. Dia adalah Retno Ambarwati, warga desa Tunggak kecamatan Toroh, Grobogan, Jawa Tengah ini harus mengajar sambil menggendong anaknya di SDN 3 Tunggak. Retno guru kelas lima sekolah dasar ini terus menggendong anaknya Fakhri Munif Assahri yang masih berusia tiga setengah tahun didepan murid-muridnya.


Sambil mengajar ia harus menggendong anaknya yang masih balita karena mengalami penyakit lumpuh layu disekolah. Bertahun-tahun ia harus berjuang sendirian demi kesembuhan anak satu-satunya ini.

Kondisi ini dijalani Retno yang saat ini single parent setelah nenek Fakhri sering sakit-sakitan. Retno yang hanya tinggal bersama ibunya terpaksa berjuang merawat anaknya sendiri sehingga sampai Fahri harus dibawa ke sekolah.

Fakhri anak tercintanya mengalami radang otak hingga mengalami lumpuh layu sejak usia enam bulan. Retno sudah berusaha membawa anaknya ke rumah sakit,namun belum ada perkembangan dialami anaknya. Retno, yang hanya seorang guru wiyata yang sudah mengabdikan diri selama sembilan tahun ini mengaku tidak sanggup lagi untuk mengobatkan anaknya kerumah sakit.

Perlu kita ketahui honor dia menjadi guru honorer sangatlah kecil hanya dua ratus ribu per bulan yang hanya cukup untuk biaya hidup dan biaya pengobatan ibunya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selain mengajar, Retno juga mengajar les privat dirumahnya.

Sang guru ini berjalan kaki sambil menggendong Fakhri menuju tempat dia mengajar. Pada awalnya dia pun merasa takut ditegur pihak sekolah. Namun ternyata rekan-rekan guru dan kepala sekolah mendukung perjuangan hidup Retno dalam mencari nafakah demi anak dan keluarganya.

Pada suatu saat seorang dokter yang merupakan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah dr. Juhari Angkasa mengetahui kisah Retno ini. Akhirnya dokter ini membantu proses pengobatan Fakhri melalui Program Jamkesda, sehingga Fakhri dapat diterapi dan diberikan alat bantu khusus. Retno sangat bersyukur sekali dengan adanya bantuan ini dan merasa ini adalah berkah dari yang Di Atas.

Retno, dirimu adalah Guru yang layak menjadi tauladan kami. Kamu berjuang demi anak dan keluargamu dengan bekerja keras, tidak menyerah dan menepis malu terhadap keadaan. Kami pun pantas belajar dari dirimu Sang Guru tentang besarnya cinta seorang ibu kepada anak, perjuangan hidup dan pengabdian. Semoga Tuhan memudahkan perjuanganmu. Aamiin.
(yuda/ensiklopediaindonesia.com)

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon