11 Okt 2013

SBY: Saya Bukan Pejabat Kacangan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. TEMPO/Subekti
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan tersangka kasus korupsi kouta impor daging sapi, Luthfi Hasan Ishaaq, telah berbohong 1.000 persen ketika menyatakan Bunda Putri adalah kerabat dekatnya. 

SBY mengklaim sama sekali tidak mengenal dan berhubungan dengan Bunda Putri, yang diduga berperan sebagai orang yang memainkan dan mengatur kuota impor daging sapi. "Semoga Allah mengampuni," kata SBY dengan nada tinggi dalam konferensi pers di Base Ops TNI Angkatan Udara Halim, Kamis, 10 Oktober 2013.

Nada bicara SBY semakin tinggi saat mengomentari kesaksian bekas Presiden PKS itu bahwa Bunda Putri berperan dan berpengaruh dalam proses reshuffle kabinet. Menurut dia, kesaksian tersebut dinilai sebagai kebohongan sebesar 2.000 persen. "Saya bukan pejabat kacangan yang memikirkan reshuffle dengan meminta bantuan orang yang tidak jelas," kata dia.

Menurut SBY, pada proses reshuffle kabinet, tak sembarang orang dapat diajak berdiskusi dan memilih, termasuk istrinya, Ani Yudhoyono, para menteri, para menteri koordinator, dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi. Orang yang biasanya diajak diskusi adalah Wakil Presiden Boediono dan menteri koordinator yang terkait dengan pejabat yang hendak diganti.

"Tidak ada satu pun yang tahu, istri pun tidak tahu," kata SBY. SBY heran kenapa LHI justru mengaitkan Bunda Putri dengan dirinya. Berdasarkan informasi dan kesaksian di pengadilan, menurut dia, Bunda Putri justru berhubungan dengan rekan-rekan LHI. "Ungkap betul kejahatan yang melibatkan mereka, siapa yang salah, bersikaplah kesatria."

Sbr: Tempo.co

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon