2 Des 2013

Kapolri: "Kami Tetap Konsisten Soal Jilbab Polwan"

Jakarta, News Desa -- Kalau sebelumnya Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Almuzzammil Yusuf mempertanyakan kebenaran adanya Telegram Rahasia (TR) yang melarang Polisi Wanita (Polwan) untuk mengenakan jilbab sebelum ada Surat Keputusan (SK) tetap dari Kapolri. 

Jika benar, telegram rahasia itu bertentangan dengan pernyataan Kapolri sebelumnya. ''Bila itu benar, kami tentu saja kecewa dengan Kapolri. Kami minta agar Kapolri tidak plin-plan dan segera mengklarifikasi kebenaran kabar tersebut.'' jelasnya kepada Republika, (30/11).

Namun, Kapolri Jenderal Pol Sutarman membantah terjadi ketidak - kosnsistenan atau inkonsistensi pimpinan Polri terkait pemakaian jilbab Polwan.

Dia juga membantah kebijakannya dikoreksi oleh Wakapolri Komjen Oegroseno dengan mengeluarkan surat penundaan pemakaian jilbab bagi Polwan.

Sutarman menyebut bahwa surat itu dia yang tandatangani. "Jadi tak ada masalah antara Kapolri dan Wakapolri soal penggunaan jilbab bagi polwan," ujarnya di Mako Ditpoludara Baharkam Polri Jalan Cirendeu Raya, Pondok Cabe, Tangsel, Senin (2/11).

Dia juga memaparkan terkait keluarnya TR yang ditandatangani Wakapolri Komjen Oegroseno tentang penundaan pemakaian jilbab bagi Polwan, Karena ketidakseragaman tadi. dia (Sutarman) sedang di Papua, maka moratorium harus diseragamkan. "Silakan rumuskan makin cepat makin bagus," ucapnya.

"Saya melihat ada yang merah ada yang putih ada yang macam-macam ada yang sampai dikeluarkan. Nggak elok kan," tutupnya.

Sebelumnya, Wakil Kepala Polri Komjen Pol Oegroseno menyampaikan tidak melarang Polisi wanita (Polwan) menggunakan jilbab. Meski telah mengeluarkannya telegram rahasia (TR) sebagai perintah penundaan penggunan jilbab. 

Hal ini seakan timbul kesan Jenderal Bintang tiga ini tak sejalan dengan kebijakan Kapolri Jenderal Sutarman dan ketidak - konsistenan Wakapolri.

[ aktual.co/dbs ]

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon