Jakarta, News Desa -- Pimpinan Detasemen Khusus 88 Antiteror menjadi target penyerangan dan pembunuhan oleh kelompok pembenci polisi.
Demikian disampaikan, Kasubdit Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Adex Yudiswan, Senin (2/11).
"Kelompok itu bertujuan membalas atau membunuh polisi. Sasaran mereka adalah Kadensus dan Wakadensus 88," katanya.
Hal ini diketahui, saat jajaran Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menangkap YY alias CH alias Abu Ibrahim yang menjadi otak penyerangan terhadap polisi di beberapa tempat seperti Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi dan Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.
"YY ditangkap di Klender, Jakarta Utara pada Kamis (21/11). Dari dirinya, polisi mengamankan senjata api pistol jenis FN dengan 22 peluru berkaliber sembilan milimeter. Selama ini dia selalu berpindah-pindah dan berpura-pura menjadi supir pribadi," tutur Adex.
AKBP Adex mengatakan kelompok YY merupakan kelompok yang terorganisir di bawah jaringan Mujahiddin Wilayah Barat. Mereka melakukan aksi penyerangan dan menebarkan kebencian terhadap anggota polisi yang dinilai sebagai musuh Mujahiddin.
Menurut Adex, YY merupakan perencana berbagai penyerangan dan penganiayaan terhadap anggota polisi. Dia juga telah menyiapkan bahan-bahan yang akan diramu menjadi bom untuk menyerang markas polisi.
"Setelah pimpinannya, Ahmad Sofyan meninggal, dia menggantikan sebagai pimpinan. Dia juga memiliki kemampuan untuk melakukan 'pencucian otak' untuk menyebarkan kebencian terhadap anggota polisi," katanya.
AKBP Adex mengatakan dalam penyerangan dan penganiayaan terhadap anggota polisi di Setu, Kabupaten Bekasi, kelompok yang dipimpin YY bermaksud melakukan survei untuk mencari sasaran anggota polisi.
Pada saat itu, para pelaku melihat satu unit mobil patroli terparkir sehingga mereka bermaksud menyerang dan membunuh anggota polisi tersebut. Mereka berkumpul di pinggir jalan dengan mengendarai tiga unit sepeda motor tidak jauh dari sasaran.
Melihat beberapa orang berkumpul, Brigadir Erry Sasongko dan Brigadir Jaka Setiawan menghampiri para pelaku untuk menanyakan identitas. Namun, mereka malah menyerang dengan menabrakan sepeda motor dan membacok menggunakan senjata tajam.
"YY itu juga terlibat dalam penyerangan di Setu. Dia menembakkan senjata api ke arah anggota polisi sebanyak dua kali," jelas Adex.
(Ant)
Demikian disampaikan, Kasubdit Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Adex Yudiswan, Senin (2/11).
"Kelompok itu bertujuan membalas atau membunuh polisi. Sasaran mereka adalah Kadensus dan Wakadensus 88," katanya.
Hal ini diketahui, saat jajaran Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menangkap YY alias CH alias Abu Ibrahim yang menjadi otak penyerangan terhadap polisi di beberapa tempat seperti Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi dan Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.
"YY ditangkap di Klender, Jakarta Utara pada Kamis (21/11). Dari dirinya, polisi mengamankan senjata api pistol jenis FN dengan 22 peluru berkaliber sembilan milimeter. Selama ini dia selalu berpindah-pindah dan berpura-pura menjadi supir pribadi," tutur Adex.
AKBP Adex mengatakan kelompok YY merupakan kelompok yang terorganisir di bawah jaringan Mujahiddin Wilayah Barat. Mereka melakukan aksi penyerangan dan menebarkan kebencian terhadap anggota polisi yang dinilai sebagai musuh Mujahiddin.
Menurut Adex, YY merupakan perencana berbagai penyerangan dan penganiayaan terhadap anggota polisi. Dia juga telah menyiapkan bahan-bahan yang akan diramu menjadi bom untuk menyerang markas polisi.
"Setelah pimpinannya, Ahmad Sofyan meninggal, dia menggantikan sebagai pimpinan. Dia juga memiliki kemampuan untuk melakukan 'pencucian otak' untuk menyebarkan kebencian terhadap anggota polisi," katanya.
AKBP Adex mengatakan dalam penyerangan dan penganiayaan terhadap anggota polisi di Setu, Kabupaten Bekasi, kelompok yang dipimpin YY bermaksud melakukan survei untuk mencari sasaran anggota polisi.
Pada saat itu, para pelaku melihat satu unit mobil patroli terparkir sehingga mereka bermaksud menyerang dan membunuh anggota polisi tersebut. Mereka berkumpul di pinggir jalan dengan mengendarai tiga unit sepeda motor tidak jauh dari sasaran.
Melihat beberapa orang berkumpul, Brigadir Erry Sasongko dan Brigadir Jaka Setiawan menghampiri para pelaku untuk menanyakan identitas. Namun, mereka malah menyerang dengan menabrakan sepeda motor dan membacok menggunakan senjata tajam.
"YY itu juga terlibat dalam penyerangan di Setu. Dia menembakkan senjata api ke arah anggota polisi sebanyak dua kali," jelas Adex.
(Ant)
EmoticonEmoticon