Silaturrahmi
merupakan salah satu ajaran dalam Islam yang sangat dianjurkan. Kenapa? Allah dalam al-Qur`an secara spesifik
memerintahkan umat Islam untuk menjalin silaturrahmi atau silaturrahim;
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (An-Nisa : 1)
Sesungguhnya orang-orang yang selalu menjaga tali
silaturrahmi akan diberkahi oleh Allah dalam usahanya, rizki dan umurnya. Dari
Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda; “Barangsiapa yang senang diluaskan
rizkinya dan dipanjangkan umurnya (diberkahi), maka hendaklah ia
bersilaturrahmi .” (Muttafaq
‘Alaih)
Silaturrahmi atau Silaturrahim secara bahasa adalah
menjalin hubungan kasih sayang dengan saudara dan kerabat yang masih ada
hubungan darah (senasab). Seseorang tidak dapat dikatakan menjalin hubungan
silaturrahmi bila ia berkasih sayang dengan orang lain, sementara dengan saudara
dan kerabatnya dia jadikan musuh, apalagi ada yang sampai pada level “musuh
berbuyutan” sampai ke anak cucu. Masya Allah.
Dalam
menjalin silaturrahmi atau silaturrahim, Islam dalam hal ini mengajarkan kepada
kita tentang skala prioritas, yaitu dahulukanlah keluarga dan kaum kerabatmu
baru kemudian orang lain. Hubungan baik dengan orang lain jangan sampai merusak
hubungan kekeluargaan. Hubungan kasih sayang dengan istri jangan sampai merusak
hubungan kita dengan orang tua dan saudara.
Dalam beberapa
referensi Islam, kata Silahturahim atau silaturrahmi berasal dari dua kata
yakni; Shilah artinya hubungan atau menghubungkan. Sedangkan Ar-Rahm berasal dari Rahima-Yarhamu-Rahmun/ Rahmatan yang
berarti lembut dan kasih sayang.
Selain
itu kata ar-Rahm atau ar-Rahim juga mempunyai arti peranakan
(rahim) atau kekerabatan yang masih ada pertalian darah (persaudaraan). Inilah keunikan Bahasa Arab, Satu kata saja
sudah dapat menjelaskan definisinya sendiri tanpa bantuan kata-kata lain.
Peliharalah
Tali Silaturrahmi, maksudnya peliharalah hubungan kekeluargaan kamu. Jangan
sampai kamu lupa dengan nasab kamu, orang tua kamu, saudara-saudara kamu dan
kerabat-kerabat kamu. Setelah itu baru peliharalah hubungan kasih sayang dengan
orang-orang mu`min sebagaimana dengan saudara sendiri.
Sementara Taraahamal-Qaumu artinya kaum itu saling berkasih sayang. Taraahama ‘Alayhi berarti mendo’akan
seseorang agar mendapat rahmat. Sehingga dengan pengertian ini seseorang
dikatakan telah menjalin silaturrahmi apabila ia telah menjalin hubungan kasih
sayang dalam kebaikan bukan dalam dosa dan kema’siatan.
Anjuran
menjalin silaturrahmi adalah anjuran
untuk tidak melupakan nasab dan hubungan kekerabatan. Satu-satunya bangsa yang
paling hebat dalam menjalankan silaturrahmi adalah bangsa Arab. Mengapa? Karena mereka tidak lupa nenek moyang mereka.
Makanya mereka selalu mengaitkan nama mereka dengan bapak, dan kakek-kakek
mereka ke atas. Oleh karena itu dalam nama mereka orang arab pasti ada istilah bin atau Ibnu yang artinya anak.
Nabi kita Muhammad Saw, beliau mengetahui
nasabnya sampai beberapa generasi sebelumnya. Nasab beliau adalah
Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abdul-Muthalib bin Hasyim bin Abdul- Manaf bin
Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik
bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin
Nizar bin Ma’ad bin Adnan.
Bukan hanya Nabi yang seperti itu, hampir
seluruh orang-orang Arab mengetahui nasabnya masing-masing sampai beberapa
generasi sebelumnya. Hubungan
kekeluargaan dan persaudaraan diantara mereka sangat kuat. Allah menjadikan
mereka sebagai contoh untuk diteladani atau suri tauladan.
Lalu bagaimana dengan bangsa kita yang
kebanyakan mengetahui hanya sampai kakek dan buyut bahkan ada yang tidak tau sama sekali. Akibat pengetahuan nasab
yang terbatas ini maka efeknya sangat memprihatinkan dan salah siapa…? Bersambung……
EmoticonEmoticon