10 Okt 2013

Tayangan Sadis, “Tarung Bebas” RCTI Ditentang

Berita Desa - Program siaran turnamen beladiri “Tarung Bebas” yang disiarkan stasiun RCTI dan Indosiar dinilai berdampak negatif bagi masyarakat, khususnya anak-anak. Tarung Bebas memuat adegan sadis dan kekerasan  yang berlebihan.
FGD KPI Soal Tarung Bebas (KPI)


Keluhan masyarakat itu dibahas dalam focus group discusion (FGD) yang digelar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Rabu (09/10). Hadir dalam diskusi itu Dewan Pembina Komnas Perlindungan Anak, Seto Mulyadi, Yayasan Pengembangan Media Anak, Bobby Guntarto, KONI Pusat, dan perwakilan stasiun televisi.

Dalam kesempatan itu, Ketua KPI Pusat, Judhariksawan, mengatakan bahwa tayangan tersebut sedang menjadi perhatian karena begitu banyak menonjolkan kekerasan. Untuk itu, KPI menggelar FGD soal Tarung Bebas agar KPI mengetahui seperti apa pandangan dan keinginan dari lembaga penyiaran.

Seto Mulyadi dan Bobby Guntarto, dalam kesempatan yang sama, juga menekankan soal dampak buruk akibat tayangan tersebut, meskipun tayangan program yang dimaksud disiarkan pada jam dewasa atau tengah malam. [itoday]Berita Des, Ekonomi Desa, Teknologi Desa, Sistem Politik Desa, Peradaban Desa, Sosial Desa, Sistem Ekonomi Desa, Teknologi Desa, Demokrasi Desa, Sejarah Desa, UU Desa, Lingkungan Desa,

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon