Newsdesa.Com, Jakarta | PASCA penangkapan dan penetapan Ketua Mahkamah Kontitusi (MK) Akil Mochtar sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tim penyidik KPK juga menggeledah ruang kerja Akil di lantai 15 Gedung MK. Dalam penggeledahan itu, tersiar kabar ditemukan narkoba berupa ganja dan ekstasi.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua MK, Hamdan Zoelva, mengatakan pihaknya belum mengetahui apa pun tentang temuan tersebut. Bahkan KPK juga belum memberikan penjelasan apa pun, apakah benar ada temuan ganja dan ekstasi di ruang kerja Akil Mochtar.
Saat dimintai keterangan sehubungan dengan tes urine oleh para hakim konstitusi, Hamdan sontak mengatakan tidak pernah. "Tidak pernah saya, karena saya yakin betul, jadi untuk apa saya tes urin?" katanya saat ditemui di Gedung MK, Jakarta, Jumat (4/10).
Hamdan menyatakan bahwa dirinya hanya melakukan cek kesehatan secara rutin setiap enam bulan sekali. "Saya cek kesehatan rutin setiap enam bulan, lengkap, biasa saja dan tidak ada apa-apa," ujarnya.
Sementara terhadap hakim konstitusi lainnya, kata Hamdan, mereka juga melakukan tes kesehatan secara menyeluruh (general cek up) setiap tahunnya. "Hakim yang lain setiap tahun ada general cek up, itu pasti. Semua melakukan general cek up," katanya.
Namun, ketika ditanyai, apakah hasil dari general cek up tersebut kemudian diserahkan kepada negara, Wakil Ketua MK ini tersenyum, kemudian berkata, "Itu adalah kesadaran individu,"ujarnya.
Sumber: Jurnas.com
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua MK, Hamdan Zoelva, mengatakan pihaknya belum mengetahui apa pun tentang temuan tersebut. Bahkan KPK juga belum memberikan penjelasan apa pun, apakah benar ada temuan ganja dan ekstasi di ruang kerja Akil Mochtar.
Widodo S. Yusuf | ANTARA |
Saat dimintai keterangan sehubungan dengan tes urine oleh para hakim konstitusi, Hamdan sontak mengatakan tidak pernah. "Tidak pernah saya, karena saya yakin betul, jadi untuk apa saya tes urin?" katanya saat ditemui di Gedung MK, Jakarta, Jumat (4/10).
Hamdan menyatakan bahwa dirinya hanya melakukan cek kesehatan secara rutin setiap enam bulan sekali. "Saya cek kesehatan rutin setiap enam bulan, lengkap, biasa saja dan tidak ada apa-apa," ujarnya.
Sementara terhadap hakim konstitusi lainnya, kata Hamdan, mereka juga melakukan tes kesehatan secara menyeluruh (general cek up) setiap tahunnya. "Hakim yang lain setiap tahun ada general cek up, itu pasti. Semua melakukan general cek up," katanya.
Namun, ketika ditanyai, apakah hasil dari general cek up tersebut kemudian diserahkan kepada negara, Wakil Ketua MK ini tersenyum, kemudian berkata, "Itu adalah kesadaran individu,"ujarnya.
Sumber: Jurnas.com
EmoticonEmoticon