![]() |
Images | Hoegeng | aktual.co |
Namun, harapan itu telah sirna jika melihat daftar nama kandidat yang telah diajukan Timur Pradopo kepada SBY.
"Dari 11 nama yang bocor ke publik, tidak ada nama calon yang cocok dengan karakter Jenderal Hoegeng," kata Ketua Masyarakat Anti Korupsi, Agus Yohanes saat dihubungi Aktual.co, Rabu (11/9).
Calon kapolri harusnya punya integritas yang bersih dalam berbagai hal. Diantaranya, tak terlibat kasus pembekingan ilegal logging atau punya rekening gendut.
Menurut Agus, jika ingin mempunyai sosok pemimpin seperti Jenderal Hoegeng, SBY harus menimbang ulang nama yang ada di sakunya.
Presiden, masih lanjut Agus, kan masih punya pertimbangan untuk menolak (nama calon yang diajukan). Baru awal saja sudah tercium indikasi rekening gendut kan.
Jenderal Hoegeng Iman Santoso adalah sosok yang sangat berjasa bagi Kepolisian Republik Indonesia yang diantaranya adalah struktur yang baru lebih terkesan lebih dinamis dan komunikatif di tubuh Polri, perubahan nama pimpinan polisi dan markas besarnya.
Berdasarkan Keppres No.52 Tahun 1969. Sebelumnya sebutan Panglima Angkatan Kepolisian RI (Pangak) diubah menjadi Kepala Kepolisian RI (Kapolri). Dengan begitu, nama Markas Besar Angkatan Kepolisian (Mabak) pun berubah menjadi Markas Besar Kepolisian. Hoegeng juga sangat dikenal sebagi polisi yang bersih, sederhana, dan sangat dekat masyarakat.
Sementara itu, penelusuran Aktual.co, ada 11 nama yang dijaring Kompolnas sebagai pengganti Kapolri Jendral Timur Pradopo. Mereka adalah Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Sutarman, Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Anang Iskandar.
Selain itu ada nama Gubernur Lembaga Pendidikan Kepolisian Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Asisten Operasional Polri Inspektur Jenderal Badroidin Haiti, dan Kepala Divisi Hukum Polri Inspektur Jenderal Anton Setyadi.
Kandidat berikutnya adalah Kepala Divisi Teknologi-Informasi Inspektur Jenderal Tubagus Anis Angkawijaya, Wakil Kepala Bareskrim Inspektur Jenderal Anas Yusuf, Kepala Polda Metro DKI Inspektur Jendera Putut Bayu Seno, Kepala Polda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Saud Usman, Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Arif Wachyunadi, dan Kepala Korp Lalu Lintas Inspektur Jenderal Puji Hartanto.
Sumber: aktual.co
EmoticonEmoticon