Sejarah manusia memang penuh peristiwa. "Manusia itu berakal, sekaligus ganas dan ekspansi." Sudah terjadi sejak dahulu kala. Sejak zaman Hannibal, Yunani kuno, hingga sekarang..? "Perang dan penaklukan."
Kita semua tahu bagaimana sepak terjang Jenghis Khan dari bangsa Mongolia yang terkenal kejam dan ekspansi, menguasai laut Kaspia hingga Samudera Pasifik. Dari daratan Cina hingga benua Eropa. Daerah kekuasaannya dua kali lipat dari imperium Roma, empat kali lebih besar dari Alexander Agung.
Di zaman keemasan Islam, juga terjadi ekspansi. Khalifah Umar bin Khattab memperluas wilayah hingga ke Persia, Byzantium, dan Jerusalem. Hebatnya, Khaliffah Umar tidak membinasakan secara membabi buta seperti Jenghis Khan dan Hanibal. Umar selalu mengajak orang hidup damai, seperti ajaran Rasulullah.
Karen Amstrong, penulis wanita Inggris dalam buku "Jerusalem, One City, Three Faiths - Random House, Inc, 1996 menyebutkan; "Penaklukan dilakukan Khalifah Umar atas Jerusalem terhitung yang paling damai dan minim darah. Ketika Pendeta Sophronius menyerah, pertempuran pun berakhir. Tidak ada pembunuhan. Properti tidak dihancurkan, tak ada pengusiran dan perampasan harta. Tidak ada pembakaran simbol-simbol agama lawan. (Baca novel; "Gadis Kota Jersch" karya Habiburrahman El Shirazy, dkk)
Kalau boleh saya sebutkan, para pemimpin dunia terinspirasi dari ajaran Rasulullah. Sehingga setelah perang dunia I dan II; para pemimpin dunia menyadari bahwa "Penjajahan dan penaklukan Harus dihapuskan". Pembentukan lembaga dunia, PBB saya menyakini juga terinspirasi dari ajaran Rasulullah, yang praktetkan oleh para Sahabatnya, seperti Khalifah Umar.
Semoga kita dapat mengerti, walaupun kita bukan ahli sejarah dan bukan ahli politik. Ingat, Allah akan memberi jawaban kebenaran kepada siapa saja yang teraniaya. Wahai Tuhan kami, luruskan sejarah bangsa kami, luruskan cara berpolitik kami agar tidak menyesatkan turun temurun. Amin
Sumber: Penulis
EmoticonEmoticon